Berita Daerah

Warga Duga PLTU Sebalang Lampung Selatan Kelola Abu Sisa Batu Bara Tak Sesuai SOP

Published on

Lampung Selatan,www.beritaindonesia.orh — Warga menduga PLTU Sebalang Lampung Selatan mengelola abu sisa pembakaran batu bara tidak sesuai SOP.

Kasno (50), warga setempat mengatakan, seharusnya limbah sisa pembakaran batubara Fly Ash Bottom Ash (FABA) dibuang ke kolam abu (Ash Disposal).

“Kalau masalah PLTU Sebalang ini seharusnya dibuat kolam abu (ash disposal). Kan seharusnya ada tempatnya kolam abu (ash disposal) itu,”

“kenapa dia harus dibuang kebawah (lay down),” ujar Kasno, Selasa (3/10/2023).

Kasno menduga, karena penuh akhirnya sisa pembakaran batubara Fly Ash Bottom Ash (FABA) itu dibuang kebawah (lay down).

Lebih lanjut Kaso menyebut, tempat pembuangan sisa pembakaran batu bara itu berdekatan dengan permukiman warga sehingga menyebabkan penyakit.

“Lay down itu dia termasuk berdekatan dengan kampung tetapi saat mereka membuang daripada limbah itu debunya itu banyak sekali,” ujarnya.

“Tapi kalau tahun-tahun kemarin saat serah terima dari adi karya sekitar tahun dua ribu ke atasan masalahnya waktu itu belum begini,” ucapnya.

Kasno menyebut tuntutan masyarakat saat ini adanya kompensasi kepada warga akibat dampak yang di timbulka oleh debu aktivitas PLTU ini.

“Kita mengkhawatirkan dampak debu kepada anak-anak, terutama yang masih balita. Kalau yang sakit sakit batuk dan pilek itu ya banyak,” ujarnya.

“Dampak debunya sampai ke dalam rumah. apalagi kamis kemarin debu itu masuk secara besar-besaran,” ucapnya.

Kasno mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menunggu kompensasi dari PLTU Sebalang akibat dampak yang ditimbulkan oleh debu aktivitas PLTU ini.

“Kemarin hasil rapat belum ada kesepakatan kemungkinan hari ini sudah ada kesepakatan,” ucapnya.

Asisten Manager Keuangan dan Umum PT PLN Nusantara Power UPK Sebalang, Sucinata Agung Priambada engan memberikan jawaban terkait laporan warga tentang debu tersebut dan hasil audiensi dengan warga.

Agung menjelaskan, pihaknya hanya akan mau memberikan keterangan kepada salah satu media Lampung post yang sudah bekerjasama dengan mereka terkait pemberitaan.

“Wallaikumsalam. Mohon maaf kami menunggu hasil kesempatan permintaan musyawarah mereka dulu mas”

“Hari ini mau kami bahas bareng. Mohon maaf,”

“Untuk tempat musyawarahnya nanti mas, kita publish di media Lampung post dulu ya,” ujarnya.(Ag)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terpopuler

Exit mobile version