Ekonomi
Mbah Samsuri, terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni di usia senja
Lampung Selatan, www.Beritaindonesia.org — Tinggal di rumah layak huni dengan kasur empuk menjadi dambaan khususnya bagi mereka yang sudah lanjut usia, namun tidak dengan mbah Samsuri (72) warga dusun Terang Agung Desa Tanjung Ratu Kecamatan Katibung, kabupaten lampung selatan.
Di usia yang sudah memasuki 72 tahun lebih ia harus tinggal di rumah tidak layak huni bersama sang istri dan dua cucungnya yang hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
Miris memang, di dalam rumah berukuran sedang dengan berdinding banbu yang di anyam yang sudah mulai dimakan usia tersebut tidak ada peralatan rumah tangga yang layak, bahkan tempat tidur mereka pun hanya beralaskan banbu yang di belah belah seadanya, masak pun di tungku dengan kayu.
Di tengah keterhimpitan ekonomi melanda ditambah wabah mbah Samsuri mengalami sakit Hernia yang sudah puluhan tahun membuat ekonomi keluarga lansia itu terus tertekan, dengan ekonomi yang sulit, Kateni (67) istri dari mbah Samsuri harus banting tulang untuk menghidupi keseharian keluarga.
“Kerja Saya di kebun kalo ada yang nyuruh mencangkol ya saya kerjakan di kebun orang lain, untuk pendapatan tidak menentu,” kata Kateni saat di temui di rumahnya.
Ia juga tidak menepis jika ada pemberian bantuan dari pemerintah desa selama ini, baik Raskin, bantuan BPNT untuk keluarganya, itu juga membuat dia merasa sedikit lega.
“Bantuan dari pemerintah ada diberikan, kalau harapan ya rumah, sudah tidak layak,” jawabnya singkat.
“Kalau hujan deras, kami nginap di rumah sebelah. Takut rumah ambruk karena dindingnya sudah rapuh semua dan genteng pun sudah pada jatuh” ujarnya.
(Aceng)
