Connect with us

Berita Indonesia

Diduga Dana BOS Ditilep, SMPN 2 Talang Padang Nampak Seram Kumuh dan Tak Terawat

Berita Daerah

Diduga Dana BOS Ditilep, SMPN 2 Talang Padang Nampak Seram Kumuh dan Tak Terawat

Tanggamus, www.beritaindonesia.org – Rendahnya transparansi dan pengawasan terhadap Dana BOS di Sekolah-sekolah, menjadikan peluang bagi oknum pihak sekolah untuk menyalahgunakan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Jika Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak lepas dari Praktik korupsi, lalu dimana lagi kita menyemai bibit-bibit masa depan.

Seperti halnya dugaan korupsi dana BOS di SMPN 2 talang padang. Dari data yang diperoleh awak media ini, siswa SMPN 2 talang padang berjumlah empat ratus (400) orang lebih. Dan di tahun 2024 anggaran dana BOS yang diterima sekolah tersebut sebesar Rp. 447.700.000. Dan di tahun 2024 sekolah tersebut menganggarkan dari dana BOS pada tahap satu dan dua untuk pemeliharaan sarana dan prasarana senilai Rp 94.009.000,. Pengembangan perpustakaan senilai Rp 63.210.000,.

Selanjutnya dana BOS di tahun anggaran 2023 sekolah tersebut menganggarkan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana senilai Rp 114.203.000,. Pengembangan perpustakaan senilai Rp 41.183.000,. Pemeliharaan kesehatan dan kebersihan senilai Rp 4.577.000,.

Namun, dari nilai fantastis tersebut, sarana dan prasarana gedung SMPN 2 talang padang tampak seram, kumuh , tak terawat. Nampak plafon terlihat jebol dimana-mana. Kayu atap terlihat lapuk dan hal tersebut sangat membahayakan keselamatan para siswa disekolah tersebut.

Menurut salah satu warga yang juga tokoh masyarakat setempat yang namanya enggan disebut mengatakan, sepengetahuan dirinya SMPN 2 talang padang tidak ada perubahan. padahal muridnya cukup banyak.

” Y begitu-begitu aja bang, enggak ada perubahan (red-gedung smpn 2 talang padang). Padahal murid nya banyak. ya tahun kemarin ada bangun tembok pagar, itu juga karena rubuh, adalah 10 meter bangunan tembok pagar itu. Kalau enggak salah tahun kemarin ada ngecat. Kalo enggak langsung aja bang ke sekolahan, kalau dari depan keliat bagus, tapi pas masuk ke dalam sekolah jangan kaget soalnya enggak kerawat, apalagi bagian belakang sekolah keliat angker”, ujarnya.

Masih dengan warga, dirinya berharap agar pihak sekolah peduli dan merawat gedung sekolah tersebut.

” Saya prihatin sama sekolah itu, makanya bang tolong tegor pihak sekolahnya. Waktu itu jalan depan sekolah berlubang kalau ujan banyak genangan, karena prihatin sama anak- anak kami warga gotong royong nimbun jalan itu. Saya tau banyak orang media datang kesekolah itu. Tapi ya tetap aja enggak ada perubahan, begitu-gitu aja”, ungkapnya.

Dihari hari yang sama, salah satt pedagang kantin di sekolah tersebut mengatakan, dirinya membayar iuran untuk berdagang dikantin sekolah tersebut.

” Seminggu 15 ribu sama perhari lima ribu, ya untuk bayar kebersihan. Bayar sama pengurus. Kami ada lima kantin. Kantin ini semantara tadinya kami dibawah. Ujarnya.

Sementara di lain hari, Suwandi selaku kepala sekolah (Kepsek) SMPN 2 talang padang saat ditemui disekolah tersebut, dirinya tidak terima saat direkam untuk dikonfirmasi.

” Saya minta jangan direkam, Etika kan dirumah saya, jadi enggak usah direkam. Jenengan enggak saling menghargai. Gini bang kitakan baru kenal ya bang, ini mau kekeluargaan, baik-baik atau gimna. Semua media banyak yang kenal sama kita (red-dirinya), semuanya bang, semua baik-baik”, terangnya.

Menurut kepsek, pihak inspektorat sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekolah yang ia pimpin, (28/08/25).

” Kemudian ada tim kontrolnya, inspektorat sudah, inspektorat kan sudah memiksa saya, temuannya juga sudah ada di inspektorat. Semua ada di inspektorat jadikan abang larinya kesana. Dan itu saya siap untuk memperbaiki, kalau memang enggak ada ya saya dandanin, yang enggak ini sudah ada catetan disana. Ya inspektorat sudah turun kesini memeriksa. Jadi saya tidak bisa memberikan keterangan lebih jauh karena inspektorat sudah memeriksa saya, laporannya sudah diperiksa, yang belum direhab ya kita rehab”, tegas kepsek.

Lebih lanjut, kepsek mengelak dan ancam awak media ini saat disinggung terkait anggaran pemeliharaan yang pantastis namun kondisi sekolah masih kumuh, tak terawat dan nampak seram.

” Ya, tapi jangan dibuat-buat bang, artiya saya tunjukin satu tahun kemudian kalau masih acak-acakan saya bertanggungjawab. Jadi setelah saya memberikan keterangan ya harapan saya komunikasi tetap baik, jadi jenengan enggak baik cukup sampai disini. Sampean mau sekali ini atau sampai nanti. Tapi kalau mau sampai nanti jangan di expose yang jelek, tapi kalau nge expose yang jelek cukup sampai disini. Jadi diantara kita menjadi musuh, tapi kalau mau jadi keluarga kedepan bisa bersilaturahmi, itulah prinsip kawan-kawan. Saling sepandangan lah sama-sama orang kita”, ancamnya. (Tan’s)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita Daerah

Advertisement
Advertisement
To Top