Connect with us

Berita Indonesia

14 Tahun Lumpuh, Naila Putri, Di Katibung Butuh Bantuan Kursi Roda

Berita Daerah

14 Tahun Lumpuh, Naila Putri, Di Katibung Butuh Bantuan Kursi Roda

Lampung Selatan,www.beritaindonesia.org — Malang nian nasib Naila Putri  (14), warga dusun gubuk garam Desa Tarahan  Kecamatan Katibung Lampung Selatan  ini terpaksa harus terpaku menghabiskan waktu di rumah saja. Organ kakinya tak lagi mampu menopang berat badan setelah lumpuh sekitar 14 tahun yang lalu dan dia membutuhkan kursi roda, pasalnya anak yang lahir pada 2011 silam itu mengalami lumpuh sejak lahir.

 

Anak yang lahir dari pasangan suami isteri Enjun dan Asnani itu hanya bisa merangkak atau meggunakan pantatnya jika ingin bermain bersama sahabatnya.

 

Enjun, ayah Naila Putri mengisahkan, pada saat dilahirkan, tidak ada tanda-tanda kelumpuhan pada anaknya tersebut. Mereka berpikir bahwa Naila Putri akan bertumbuh dan berkembang sama seperti anak-anak lainnya.

 

“Pada waktu lahir  kami mengira bahwa Naila Putri ini dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik, tetapi ternyata kami salah.

 

Sampai saat ini dia belum bisa jalan dan berbicara normal,” tutur Enjun dengan wajah sedih pada, kamis(26/9/2024).

 

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa mengetahui anaknya itu lumpuh ketika Naila Putri genap menginjak usia 2 bulan.

 

Pada usia dua bulan itu lanjutnya, dia sebagai Ayahnya mulai gelisah melihat anaknya sakit tapi sakitnya panas tinggi dan memutuskan untuk mencari pengobatan tradisonal agar Naila Putri bisa sembuh.

 

Namun semua usaha yang dilakukan oleh orang tuanya hanya berakhir sia-sia. Naila Putri tetap tidak bisa berjalan dan berbicara.

 

“Isteri saya mulai gelisah. Ia terus memikirkan nasib dari Naila Putri.

Meskipun semua usaha yang dilakukan gagal, Enjun  dan Asnani tidak pernah putus asa dalam memperjuangkan nasib anaknya.

 

karena keterbatasan biaya, mereka mengurungkan niat untuk membeli kursi roda yang harganya berkisar sekitar satu juta tujuh ratus ribu rupiah.

 

“Waktu itu kebetulan saya memiliki uang yang saya tabung dari hasil mencari rumput laut. Jumlahnya satu juta rupiah. Kami coba tawar harga kursi roda. Pelayan tokoh mengatakan harga kursi roda sekitar satu juta tujuh ratus ribu rupiah, sehingga kami batal untuk membelinya”, kata sang ibu, Naila Putri.

 

Keadaan Ekonomi Memperihatinkan

Naila Putri tinggal bersama orang tuanya di sebuah semi permain  kecil  yang hanya berdinding papan dan berlantaikan tanah.

 

Orang tuanya bekerja sebagai pencari rumput laut. Hasil pencarian rumput laut yang mereka dapat sangat sedikit bahkan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

 

Ibu  Naila Putri,  terpaksa harus menjadi tukang sayuran untuk menambah penghasilan. Hasil dari berjualan sayuran  itu ia gunakan untuk menafkahi keluarganya membantu suaminya.

 

Ibu dari Naila Putri sangat berharap ada bantuan kursi roda  dari pihak yang ingin memberikan bantuan untuk anaknya. ( Hendar)

Continue Reading
You may also like...
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in Berita Daerah

Advertisement
Advertisement
To Top